CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 23 September 2012

PROFIL DONNIE SIBARANI



 

Surabaya, 17 April 1980

Ny. Nuriana Aruan melahirkan seorang bayi laki-laki buah cintanya dengan Alm. Bungaran Sibaarani, putra kedua meraka di beri nama Donnie Cahyadi Sibarani. Bungsu dari dua orang bersaudara ini mempunyai kakak bernama Ronald Herbert Sibarani. Mereka berempat hidup bahagia di kota Surabaya.

Setamat SMAN 14 Surabaya, Donnie melanjutkan studi di Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya. Alasannya, ia terpanggil memperbaiki sistem hukum di negeri ini. Namun, pilihan menjadi seorang sarjana hukum, ternyata harus dilalui lewat jalan yang panjang dan melelahkan. Karena pada saat itu di Jakarta sedang di adakan audisi vocalis ADA Band untuk menggantikan posisi Baim yang telah hengkang dari ADA, yang akhirnya membuat Donnie menginjakan kaki di Ibu Kota, dan membuahkan hasil seperti saat ini terkenal, sukses dan di gemari kaum hawa. Mau tak mau Donnie harus berjuang mati-matian membagi waktu antara karier dan kuliah. Sebelumnya Donnie hanyalah seorang penyanyi kafe di Surabaya.

Alhasil ia pun terpaksa bolak-balik Jakarta-Surabaya. “Saya susah membagi waktu, mmakanya agak lama kelar,” aku pria berdarah batak jawa ini. Ibarat pepatah “tidak ada pekerjaan yang sia-sia”, ketekunan Donnie membuahkan hasil. Disaksikan ibunda tercinta, ia berhasi meraih gelar sarjana hukum. Usai menyelesaikan pendidikan, bukan berarti bebannya berkurang. Donnie justru dihadapkan pada dua pilihan sulit antara tetap melangkah di jalur musik atau berkarier di bidang hukum. “Kalau saya mampu melakukan keduanya, kenapa harus memilih? Saya masih pengen mengeksplore ADA Band lebih jauh lagi. Satu-satu dululah, takutnya kalau diambil semua malah nggak ada yang selesai,” akunya.

Vocalis tampan ini pun amat ingin membahagiakan keluarganya. Bagi Donnie, keluarga adalah segalanya. “Apa sih artinya hidup ini kalau nggak bisa nyenangin mama. Bagi saya, keluarga adalah segalanya. Kalau mereka bahagia, saya juga akan bahagia,” ungkapnya tulus.


PENYANYI KAMAR MANDI & SEKOLAH MINGGU

Saat usianya menginjak 25 tahun, syair lagu Sekolah Minggu “Semesta Bernyanyi, Karena kasihNya, Dekaplah Ia sampai selamanya, Puji Agungkan NamaNya,” masih melekat kuat dalam benak Donnie. Ia pernah menyanyikan lagu itu saat aktif ikut paduan suara Sekolah Minggu di GPIB Bukit Zaitun Surabaya. Bagi Donnie yang masih duduk di kelas 3 SD waktu itu, lirik lagu ini seakan membawa imajinasinya terbang tinggi.

Talenta bernyanyi rupanya mengalir dari tradisi keluarganya. Kebiasaan nyanyi bareng keluarga membuatnya tidak asing lagi dengan alunan nada-nada. “Kalau orang Batak kan, satu-dua orang ngumpul sudah jadi paduan suara. Jadi, kalau keluarga ngumpul, kita sering nyanyi bareng. Papa yang main gitar, saya, mama, dan kakak nyanyi,” akunya. Meski mengaku senang bernyanyi, bukan berarti Donnie rajin mengikuti berbagai perlombaan. Sosoknya yang pemalu, lebih dikenal keluarga sebagai penyanyi kamar mandi. Sampai sekarang pun bila pulang ke Surabaya, ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bernyanyi di kamar mandi.

Uniknya lagi, meski suaranya mampu membuai ribuan orang, nyali Donnie tetap ciut bila disuruh menyanyikan lagu Batak. “Saya senang kalau ngeliat orang menyanyikannya. Kalau saya yang menyanyikannya, nggak ada apa-apanya. Ciut aja itu nyali. Apalagi kalau yang ngumpul dari keluarga Papa,” akunya. 

MENJADI DIRI SENDIRI

Lewat informasi seorang teman, tahun 2003, Donnie melangkah ke belantara Jakarta seorang diri. Niatnya hanya satu, ingin mengikuti audisi vokalis ADA Band setelah Baim memilih keluar. Saat audisi, Donnie sedikit kaget. Ia tidak menyangka
bakal disuruh menyanyikan lagu-lagu yang “belum jadi”. “Saya dikasih materi baru yang rencananya untuk album berikutnya.

Sulitnya di situ. Kalau sudah ada kan tinggal meniru aja,” ungkap penggemar bola sodok ini. Akibatnya, ia tidak terlalu berharap bakal diterima, apalagi Donnie belum tahu “warna” yang cocok agar lagu-lagu tersebut enak didengar. Namun setelah mempelajari liriknya, Donnie mencoba menjadi diri sendiri tanpa meniru gaya atau karakter vokal orang lain. “Jadi, saya coba nyanyi, nggak dibuat-buat,” ungkapnya kemudian. Tekad ini pula yang membuatnya mengungguli puluhan kandidat lain.

Menjadi diri sendiri, bukanlah hal gampang. Namun, melalui proses yang panjang, ia mencoba belajar dari hari ke hari. “Awalnya saya mencoba bertanya, saya ini siapa, kesukaan saya apa, lantas kegiatan apa yang memang Donnie banget,” ungkapnya.


Pria yang mempunyai hobby baca, traveling, nonton dan main billiard ini juga suka membuat mimik – mimik aneh ketika berfoto dengan para fansnya armADA.


 


6 komentar:

  1. Aku sangat menyukai ito doni sibarani.....walau kelahiran jawa tetap bangga dengan darah bataknya......sukses selalu -_-

    BalasHapus
  2. SMPN 17 SURABAYA REUNI PERAK DON..
    ayo kumpul bareng...

    BalasHapus
  3. Masukkan komentar Anda...Doni opungnya kan orang pekan selasa kan udak nya almarhum banuara sibarani betul itu

    BalasHapus