Surabaya, 17 April 1980
Ny.
Nuriana Aruan melahirkan seorang bayi laki-laki buah cintanya dengan Alm.
Bungaran Sibaarani, putra kedua meraka di beri nama Donnie Cahyadi Sibarani.
Bungsu dari dua orang bersaudara ini mempunyai kakak bernama Ronald Herbert Sibarani.
Mereka berempat hidup bahagia di kota Surabaya.
Setamat
SMAN 14 Surabaya, Donnie melanjutkan studi di Fakultas Hukum, Universitas
Airlangga, Surabaya. Alasannya, ia terpanggil memperbaiki sistem hukum di
negeri ini. Namun, pilihan menjadi seorang sarjana hukum, ternyata harus
dilalui lewat jalan yang panjang dan melelahkan. Karena pada saat itu di
Jakarta sedang di adakan audisi vocalis ADA Band untuk menggantikan posisi Baim
yang telah hengkang dari ADA, yang akhirnya membuat Donnie menginjakan kaki di
Ibu Kota, dan membuahkan hasil seperti saat ini terkenal, sukses dan di gemari
kaum hawa. Mau tak mau Donnie harus berjuang mati-matian membagi waktu antara
karier dan kuliah. Sebelumnya Donnie hanyalah seorang penyanyi kafe di
Surabaya.
Alhasil
ia pun terpaksa bolak-balik Jakarta-Surabaya. “Saya susah membagi waktu,
mmakanya agak lama kelar,” aku pria berdarah batak jawa ini. Ibarat pepatah
“tidak ada pekerjaan yang sia-sia”, ketekunan Donnie membuahkan hasil.
Disaksikan ibunda tercinta, ia berhasi meraih gelar sarjana hukum. Usai
menyelesaikan pendidikan, bukan berarti bebannya berkurang. Donnie justru
dihadapkan pada dua pilihan sulit antara tetap melangkah di jalur musik atau
berkarier di bidang hukum. “Kalau saya mampu melakukan keduanya, kenapa harus
memilih? Saya masih pengen mengeksplore ADA Band lebih jauh lagi. Satu-satu
dululah, takutnya kalau diambil semua malah nggak ada yang selesai,” akunya.
Vocalis tampan ini pun amat ingin membahagiakan keluarganya. Bagi Donnie,
keluarga adalah segalanya. “Apa sih artinya hidup ini kalau nggak bisa
nyenangin mama. Bagi saya, keluarga adalah segalanya. Kalau mereka bahagia,
saya juga akan bahagia,” ungkapnya tulus.
PENYANYI
KAMAR MANDI & SEKOLAH MINGGU
Saat usianya
menginjak 25 tahun, syair lagu Sekolah Minggu “Semesta Bernyanyi, Karena
kasihNya, Dekaplah Ia sampai selamanya, Puji Agungkan NamaNya,” masih melekat
kuat dalam benak Donnie. Ia pernah menyanyikan lagu itu saat aktif ikut paduan
suara Sekolah Minggu di GPIB Bukit Zaitun Surabaya. Bagi Donnie yang masih
duduk di kelas 3 SD waktu itu, lirik lagu ini seakan membawa imajinasinya
terbang tinggi.
Talenta
bernyanyi rupanya mengalir dari tradisi keluarganya. Kebiasaan nyanyi bareng
keluarga membuatnya tidak asing lagi dengan alunan nada-nada. “Kalau orang
Batak kan, satu-dua orang ngumpul sudah jadi paduan suara. Jadi, kalau keluarga
ngumpul, kita sering nyanyi bareng. Papa yang main gitar, saya, mama, dan kakak
nyanyi,” akunya. Meski mengaku senang bernyanyi, bukan berarti Donnie rajin
mengikuti berbagai perlombaan. Sosoknya yang pemalu, lebih dikenal keluarga
sebagai penyanyi kamar mandi. Sampai sekarang pun bila pulang ke Surabaya, ia
bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bernyanyi di kamar mandi.
Uniknya
lagi, meski suaranya mampu membuai ribuan orang, nyali Donnie tetap ciut bila
disuruh menyanyikan lagu Batak. “Saya senang kalau ngeliat orang
menyanyikannya. Kalau saya yang menyanyikannya, nggak ada apa-apanya. Ciut aja
itu nyali. Apalagi kalau yang ngumpul dari keluarga Papa,” akunya.
MENJADI
DIRI SENDIRI
Lewat
informasi seorang teman, tahun 2003, Donnie melangkah ke belantara Jakarta
seorang diri. Niatnya hanya satu, ingin mengikuti audisi vokalis ADA Band
setelah Baim memilih keluar. Saat audisi, Donnie sedikit kaget. Ia tidak
menyangka
bakal
disuruh menyanyikan lagu-lagu yang “belum jadi”. “Saya dikasih materi baru yang
rencananya untuk album berikutnya.
Sulitnya
di situ. Kalau sudah ada kan tinggal meniru aja,” ungkap penggemar bola sodok
ini. Akibatnya, ia tidak terlalu berharap bakal diterima, apalagi Donnie belum
tahu “warna” yang cocok agar lagu-lagu tersebut enak didengar. Namun setelah
mempelajari liriknya, Donnie mencoba menjadi diri sendiri tanpa meniru gaya
atau karakter vokal orang lain. “Jadi, saya coba nyanyi, nggak dibuat-buat,”
ungkapnya kemudian. Tekad ini pula yang membuatnya mengungguli puluhan kandidat
lain.
Menjadi
diri sendiri, bukanlah hal gampang. Namun, melalui proses yang panjang, ia
mencoba belajar dari hari ke hari. “Awalnya saya mencoba bertanya, saya ini siapa,
kesukaan saya apa, lantas kegiatan apa yang memang Donnie banget,” ungkapnya.
Pria yang mempunyai hobby baca, traveling, nonton dan main billiard ini juga suka membuat mimik – mimik aneh ketika berfoto dengan para fansnya armADA.
IDOLAKU......................
BalasHapushehehe,, abng ku ituuu
BalasHapuskakak tersygq..
BalasHapusAku sangat menyukai ito doni sibarani.....walau kelahiran jawa tetap bangga dengan darah bataknya......sukses selalu -_-
BalasHapusSMPN 17 SURABAYA REUNI PERAK DON..
BalasHapusayo kumpul bareng...
Masukkan komentar Anda...Doni opungnya kan orang pekan selasa kan udak nya almarhum banuara sibarani betul itu
BalasHapus